MAGAZINE IN THE FIRST HALF OF TWENTIETH CENTURY

MAGAZINE IN THE FIRST HALF OF TWENTIETH CENTURY
Majalah mulai lebih dikenal pada awal abad ke-20 ketika beberapa jumlah dari majalah menjadi sarana untuk mengekspose korupsi politik, masalah social, dan eksploitasi ekonomi. Selama awal decade di abad ke-20, majalah yang bergengsi mengambil alih dalam memasang telinga mengenai kondisi nasional tentang social, moral, dan kata hati politik sebagai penulis, editor, dan peneerbit mereka menyelidiki kehidupan ekonomi dan politik.
Majalah, seperti semua media massa Amerika lainnya, memproduksi dan mendistribusikan hal-hal yang penting sebab mereka membuat keuntungan untuk pemilik perusahaan tersebut. Ada pula yang membuat dan memulai majalah untuk misi komunikasi tertentu – contohnya, untuk menyediakan informasi religi bagi orang-orang yang beriman.
Sebagai media advertising, di abad ke-19 dan awal abad ke-20 majalah menjadi sesuatu yang hebat. Tidak ada media yang lain yang pendistribusiannya luas untuk menggembor-gemborkan suatu barang di pasar nasional. Radio tidak akan menjadi media utama hingga tahun 1920, televise tidak akan menjadi nyata pada decade berikutnya. Dalam pengertian yang nyata, majalah dulunya hanya mimpi atau harapan bagi pembuat iklan. Untuk harga dan ruang, sebuah majalah mengedarkannya secara nasional dapat menjamin customer yang potensial di seluruh negri akan menerima pemberitaan terbsebut. Fungsi pengiklanan pada majalah ini membimbing pada penyebaran yang besar pada awal pertenghan abad ke-20. Majalah seperti Collier’s, Cosmopolitan, Liberty, dan The Saturday Evening Post mendominasi industry majalah pada pertengahan abad ke-20 karena menyediakan issue—fiksi, biografi, travel, humor, nasehat untuk ibu rumah tangga, komentar politik, dan olah raga.
THE MUCKRAKER (Pengungkap Korupsi) : MAGAZINE AS A FORCE for SOCIAL REFORM(Majalah Sebagai Desakan untuk Perbaikan Sosial)
Salah satu periode terpenting dalam sejarah majalah dimulai sebelum pergantian abad sampai akhir dari perang dunia pertama. Itu adalah sebuah waktu dimana jumlah majalah mengambil alih dalam apa yang sekarang kita sebut sebagai investigative reporting(reportase investigasi) yang saat itu lebih dikenal dengan istilah Muckraking, sebuah masa yang diciptakan oleh Presiden Theodore Roosevelt untuk mengkarakteristikkan jurnalis yang memilih untuk mengekspose sisi gelap dan buruk dari US, dari pada memuji kebaikan-kebaikan US. Majalah yang berkuasa saat era pergerakan muckraking adalah McClaure’s, The North American Review, Forum, The Atlantic Monthly, dan The Sunday Evening Post.
Dengan abad baru, pergerakan untuk mengekspose kondisi social yang tidak memuaskan berkembang menjadi tahapan yang lebih tinggi. Salah satu majalah yang paling penting saat era Muckraking adalah McClaire’s Magazine. Kedua staffnya yang bernama Lincoln Steffens dan Ida Tarbell meninggalkan tanda yang tak terhapuskan dalam sejarah investigasi jurnalistik. Steffens menginvestigasi korupsi politik yang terjadi di Amerika yang menghasilkan banyak perbaikan, Tarbell memberitakan tentang Standard Oil Trust yang membuatnya terkenal.

THE GROWTH of SPECIALTY MAGAZINE
Pada tahun 1993 terhitung 10,857 periode dari berbagai jenis penyebaran majalah di Amerika, kebanyakan dari itu focus pada special interest (ketertarikan khusus) yang akhirnya lahir majalah khusus yang membahas tenang minat pembaca seperti hobby, model, olahraga. Adanya specialty magazine membuat para advertiser bahagia, karena majalah tersebut sangat efektif dalam mencapai sasaran pembeli yang tepat. Contohnya advertiser yang bergerak di bidang olahraga suplemen misalnya, akan menaruh iklan produknya di majalah seperti sportindo yaitu majalah yang khusus membahas tentang olahraga dan kebugaran. Dengan demikian pengiklanan tunggal dapat mencapai target pembeli yang tepat untuk produk tersebut. Selanjutnya, pengiklannan semacam ini murah bila dibandingkan dengan media lain. Hal ini dikarenakan lebih tepatnya segmen yang telah ditargetkan mengetahui produk yang sesuai dari majalah yang mendukung minat atau ketertarikannya.

THE MAGAZINE as a CONTEMPORARY MEDIUM (Majalah Sebagai Media Kontemporer)
Setelah meninjau sejarah dari majalah, pertanyaan yang sering muncul adalah apa sebenarnya majalah itu dan bagaimana membedakannya dengan majalah. Secara luas, frekuensi suatu majalah diterbitkan lebih kecil dari frekuensi penerbitan koran. Majalah setidaknya butuh waktu satu minggu untuk sekali terbit bahkan ada yang bulanan, tetapi pada koran frekuensinya lebih sering dari pada majalah, koran biasanya terbit setiap hari. Majalah secara visual penampilannya lebih eksklusif dari pada koran, mungkin dengan memakai kertas yang berkualitas dan lebih tahan lama serta majalah mempunyai cover. Majalah dalam penyajian informasinya dikupas lebih mendalam dari pada koran.
Perbedaan dalam format antara majalah yang dicetak dan media yang lain menjadi kurang jelas di masa depan. Dengan menyebarnya penggunaan media online untuk mencari informasi seperti Lexis/Nexis, dan CompuServe, masyarakat mungkin pada akhirnya dapat menciptakan majalah khususnya sendiri tanpa menggunakan media kertas atau editor majalah. Bagaimanapun juga, untuk masa depan yang dapat diketahui sekarang, kebanyakan pengamat berpendapat bahwa majalah akan tetap ada dengan tampilannya sekarang yang dicetak. Karena majalah yang bersifat permanen(tahan lama) dan mudah untuk dibawa.
THE MAGAZINE INDUSTRY (Industri Majalah)
Untuk menjangkau konsumen secara khusus, penerbit majalah memisah-misahkan pembaca yang potensial, yaitu pembaca yang sesuai dengan target atau segmen melalui kategori demografi yang dibantu dengan computer, lalu menyaring produk mereka dan mencocokkannya dengan minat pembaca. Dengan kata lain mereka membidik konten dan sifat para pembaca untuk menarik konsumen tertentu. Pada majalah, seperti media lain, rating pembaca dan survey pembaca sangat penting dalam menentukan rata-rata advertising. Seperti media lain juga, majalah harus memperhatikan secara tajam pada audience atau pembaca untuk dapat bertahan.
Faktanya, industry majalah di Amerika sepertinya menjalani sebuah proses yang kontinyu yaitu proses kelahiran, adaptasi, dan kebangkrutan. Karena penerbit majalah jarang mempunyai mesin pencetak sendiri, sedangkan investasi awal dibutuhkan untuk mendirikan industry majalah yang cukup sedang atau sederhana, lalu memulai bisnis majalah dengan cukup mudah. Perawatan jauh lebih sulit. Para peneliti setuju bahwa banyak industry majalah yang bangkrut karena penerbit gagal menyeimbangkan antara hasil dari oplah/peredaran dengan hasil dari pengiklanan. Beberapa majalah bangkrut karena gagal dalam menyiasati produknya dalam perubahan minat pembaca. Majalah yang paling sukses adalah jika penerbitnya memproduksi lebih dari satu majalah, karena bila satu majalahnya gagal, mereka masih dapat bertahan dari majalahnya yang lain.
TYPES of MAGAZINE (Jenis-Jenis Majalah)
Banyak cara untuk mengkategorikan majalah, tetapi kebanyakan industry majalah hanya menentuka dua kategori majalah, yaitu : consumer magazines (majalah konsumen) dan business magazines (majalah bisnis). Consumer magazines adalah majalah yang siap dan tersedia di public dengan cara berlangganan – diterima melalui surat – atau dengan pembelian langsung di kios majalah. Business magazines adalah majalah yang menyangkup keterangan-keterangan atau informasi mengenai dunia industry, penjualan, profesi dan tertuju sebagian besar pada seseorang didalam lingkup bisnis.
Penulis Digest, publikasi memfokuskan majalah diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu : trade journal (Billboard dan Modern Machine Shop), sponsored publication (American Legion), farm publication (Southern Hog Farmer), dan consumer magazines (Consumer Reports dan Food & Wine). Consumer magazines di Amerika menyediakan jangkauan yang mengesankan dari angka minat. Memperoleh pendapatan dari pengiklanan dan pelanggan, mereka menyediakan berita atau wacana dan analisa tentang topik dan issue yang disajikan dari musik klasik hingga pembuangan limbah. Industri majalah juga menyediakan berbagai macam majalah khusus, tetapi mereka mendistribusikannya pada orang-orang yang memang tertarik dan terjun langsung pada dunia tertentu. Biasanya mereka mendistribusikannya secara gratis, dan mendapatkan keuntungan dari advertisingnya. Edisi 1994 majalah Consumer’s Guide to New Magazines menuliskan laporan tentang angka majalah yang telah beredar di masyarakat yang dikelompokkan menjadi sembilan kategori yaitu : sex, 95(kategori terbesar); sport, 84; life style and service, 34; media personalities, 22; craft, games and hobies, 33; metropolitan, regional, and state, 18; gay and lesbian, 16; fishing and hunting, 13; home service, 45.
TIPE MAJALAH :
Customer magazines, majalah secara periodik untuk umum yang didapat dengan cara berlangganan. Contohnya : Tv Guide, Life, Ebony,etc.
Trade Journals, majalah yang membidik penjualan tertentu dan kalangan bisnis(biasa disebut majalah bisnis). Contohnya : Electronic Business, Modern Machine Shop, Publisher Weekly.
Sponsored Publications, publikasi internal didalam organisasi tertentu, termasuk majalah kampus dan universitas, publikasi customer majalah karyawan. Contohnya : Elks, American Region, Ambassador.
Farm Publications, majalah yang memberikan kategori sendiri karena jumlah yang besar dan derajat spesialisasi dengan majalah pertanian. Contohnya : Farm Journal, Agribusiness.
Newsmagazines, majalah yang melayani pemberitaan nasional seperti pemberitaan dikoran, sehingga pembahasannya lebih jelas dan mendalam. Contohnya : Time.
City Magazines, majalah yang dipublikasikan secara lokal dan memuat berita dan informasi yang terjadi didalam dan sekitar kota tersebut. Contohnya : Surabaya Post.
Sex Magazines, adalah majalah yang publikasinya mempunyai sirkulasi substansi yang menghasilkan pendapatan atau keuntungan, dan memiliki segmentasi tertentu, dilengkapi dengan interview dan gambar-gambar yang vulgar. Contohnya : Playboy, Playgirl.
Sport Magazines, adalah majalah yang substansinya berisi tentang liputan seputar olahraga tertentu, berita-berita hangat yang sedang terjadi, informasi tentang hasil pertandingan. Contohnya : Runner’s World, Raquetball, Skiing.
Opinion Magazines, majalah yang terdiri dari berbagai jurnal lama dan kejadian yang paling penting di Amerika pada saat itu yang patut dimuliakan. Mulai dipublikasikan sejak Perang Sipil. Conohnya : New Leader, New Republic, The Progressive.
Intellectual Magazines, majalah ini hampir sama dengan Opinion Magazine, tetapi majalah ini lebih ditujukan kepada pembaca berintelektual. Contohnya : Commentari, American Scholar.
Quality Magazines, meskipun majalah inihampir sama dengan Opinion dan Intellectual Magazines tetapi majalah ini menjangkau pembaca yang lebih umum atau luas. Contohnya : National Geographic, The Smithsonion, Atlantic Monthly.
Men’s Interest Magazines, majalah ini hampir sama dengan Sex Magazines, tetapi lebih fokus pada fashion dan tata busana, serta tidak menampilkan gambar-gambar yang vulgar. Contohnya : The Man’s Magazines, Argosy, Gentleman’s Quarterly.
Women’s Interest Magazines, merupakan salah satu majalah yang sukses hampir di seluruh negara, dengar peredaran yang paling besar dan ditujukan/segmentasinya wanita. Majalah ini berisi tentang kebutuhan para wanita khususnya, seperti busana, makeup, aksesoris. Contohnya : Savvy, Better Homes and Gardens, Good Housekeeping.
Humor Magazines, majalah ini muncul pada tahun 1870an, humor magazines ini sudah sejak lama ada sejak sebelum adanya majalah National Lampoon, Mad, dan Harpoon. Majalah humor yang paling sukses di tahun 1980 dan 1990 adalah majalah Spy. Substansi dari majalah ini adalah kumpulan cerita humor, cerita bergambar, dan karikatur. Contohnya : Spy, Puck, The Comic Weekly.
Business Magazines, beberapa majalah bisnis menyajikan ulasan yang lebar pada suatu berita, majalah bisnis yang lain dirancang untuk memberi petunjuk kepada pembaca mengenai intrik dalam stok market. Selain itu masih banyak majalah bisnis khusus lainnya, khususnya mengenai bisnis tentang teknologi dan elektronik. Contohnya : Business Week, Fortune, Forbes.
MAKING A PROFIT
Consumer magazines merupakan industry besar penghasil uang/keuntungan. Menurut Veronis, Shuler dan beberapa perkumpulan (firma yang memonitor industri), pendapatan dari iklan yang dipasang di majalah dan langganan mencapai total $20.8 milyar pada tahun 1994, dan dari jumlah consumer magazines menghasilkan $14.1 milyar, atau 68 persen.
Penjualan majalah terbesar melalui langganan. Pada kenyataannya jumlah pelanggan majalah menurun drastic dari 66 persen dari tahun 1977 menjadi 65 persen pada tahun 1992. Hal ini penting adanya sebab sebagian besar pemasukan industry majalah didapat dari pelanggan majalah tetap dan orang yang membeli majalah di kios majalah, setengahnya lagi berasal dari iklan yang masuk. Majalah percaya bahwa ia adalah industry yang dikonsumsi sebagian besar orang sehingga advertiser pun memasang iklan produknya disana karena ingin menjangkau masyarakat luas.
Seperti media pada umumnya majalah adalah ciptaan dari pasar. Majalah dapat menjadi powerfull media yang tepat, tetapi mereka harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat yang dinamis dan terus berubah-ubah. Media Advertising adalah proses yang kompleks dan dinamis yang terhubung bersamaan dengan bentuk spesifik dari isi iklan, media yang spesifik dan permintaan konsumen terhadap produk tertentu. Jadi, ketika permintaan konsumen berubah isi iklan dalam majalah disesuaikan dengan peningkatan dan penurunan, hal ini juga berpengaruh pada peningkatan dan penurunan industry majalah.
Sebagai contoh, walaupun jumlah majalah dan jumlah pembaca meningkat tajam pada tahun 1990, pendapatan majalah di Amerika hanya bergerak lambat pada tahun 1985 sampai 1990. Pada kenyataannya industry mengalami keterlambatan dibalik pertumbuhan ekonomi negara. Pertanyaannya adalah mengapa? Dan satu jawaban yang pasti adalah, pada tahun 1984 beberapa perusahaan besar (komputer, rokok, bensin, minuman keras) mengurangi iklan mereka, sebelum ini terjadi industry-industri tersebut menempati 20 persen dari total pemasangan iklan di majalah costumer magazines.
Mengapa industry-industri itu mengurangi pemasangan iklan mereka? Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang terjadi bersamaan. Salah satunya adalah penurunan dari penggunaan video game dirumah. Penurunan ketertarikan masyarakat terhadap hiburan komputer dirumah mengakibatkan terbunuhnya beberapa majalah komputer. Faktor kedua adalah adanya iklan tentang larangan merokok yang ditayangkan di televisi, industry majalah berharap untuk melakukan iklan pembalasan yang dilakukan televisi. Tapi bagaimanapun konsumsi masyarakat terhadap rokok akhirnya berkurang yang menyebabkan pemasangan iklan industry yang bersangkutan pun ikut berkurang. Faktor yang ketiga adalah kenaikan harga bensin. Kesadaran masyarakat akan bahaya mengkonsumsi alcohol juga mempengaruhi pemasangan iklan di majalah.

OWNER TRENDS
Trend dalam kepemilikan media juga diterapkan oleh industry majalah. Saat ini, banyak majalah yang dimiliki oleh serangkaian kelompok. Perusahaan besar dan para konglomerat, baik firma multinasional dari luar negri maupun perusahaan media besar dalam negri, pada umumnya mereka membeli dan menggabungkannya ke penghasil uang mereka. Perlombaan kepemilikan majalah ini nampaknya tidak kunjung mereda.

THE INFLUENCE AND IMPORTANCE of MAGAZINE
Bagaimana pun ukuran dan pentingya majalah itu tidak sama, total pendapatan juga tidak bisa disamakan dengan kekuatan dan pengaruh. Setelah dievaluasai, TV Guide, dinobatkan sebagai majalah dengan pendapatan yang paling sukses dan tampak lebih penting dari majalah seperti Foreign Affair’s. Walaupun ada jutaan orang yang membaca suatu majalah dan hanya beberapa orang yang membaca majalah lain, majalah yang lebih kecil bisa saja mempengaruhi pembaca dengan isinya yang powerfull.
Hertzberg menganalisis bahwa opini yang ditampilkan dalam majalah dapat mempengaruhi orang sangat banyak melebihi jumlah majalah itu sendiri. Hal-hal tersebut dibaca oleh pemerintah, pelaku bisni, pendidik, intelektual, dan lainnya yang memiliki pengaruh terhadap public lebih besar daripada orang-orang pada umumnya. Opini majalah mengatur agenda, membentuk ide, memulai trend, dan menawarkan label tentang segala sesuatu dari tipe orang. Mungkin hal yang lebih penting, banyak yang menyebutkan bahwa majalah menjalankan fungsinya lebih baik dari pada media yang lain. Lebih jelasnya, majalah menginformasikan, tetapi membandingkan dengan jangkauan berita televisi ataupun dampak dari koran, majalah memiliki fungsi yang penting disemua aspek. Hal yang serupa juga terjadi untuk entertainment dimana televisi dan film adalah pemenang untuk hal ini. Walaupun fiksi, jenis pada majalah juga sangat penting terhitung dari konten atau isinya saat ini. Tidak ada lawan/pesaing majalah yang kuat. Majalah juga dapat membuat investigasi yang panjang dan menampilkan penemuan mereka dalam bentuk yang lebih dalam. Contohnya The New Yorker, majalah analisis yang telah dikenal secara luas, dapat menampilkan artikel panjang tentang hukum dan keadilan dalam nuansa yang menyangkutkan filosofi dan artikel tentang PBB yang berulang kali menantang moral dari sang pengarangnya. The New Yorker melakukan hal seperti ini dalam konteks 80 tahun sejarahnya yang berhasil mendapatkan reputasi tinggi untuk analisis-analisisnya. Ketika The New Yorker berbicara sebuah issue orang-orang akan mendengarkan. Dan ide yang ditampilkan diambil dan didifusikan oleh lebih banyak lagi majalah-majalah popular, koran, dan bahkan televisi kepada audiencenya yang jauh lebih besar dari pembacanya sendiri. Jadi, opini majalah yang dihargai dapat memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dari saran-saran yang diasampaikan.
Pada umumnya majalah tidak hanya bertahan sebagai media, tetapi maju dan berkembang dengan pesat dari dekade ke dekade. Majalah telah menghadapai berbagai tantangan dalam sejarah panjangnya dan bertahan dengan beradaptasi dengan perubahan-perubahan system komunikasi massa. Keragaman yang luar biasa yang ditemukan dalam industry menyediakan sesuatu untuk semua orang dalam bentuknya, majalah memiliki kemampuan yang portable, permanen, dan ditampilkan dengan level yang sesuai dengan kemampuan para pembacanya.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "MAGAZINE IN THE FIRST HALF OF TWENTIETH CENTURY"

Posting Komentar